Wabah Virus Flu Burung Jenis Baru Menyerang China
Jakarta, Wabah flu burung sempat menghebohkan dunia beberapa tahun lalu. Kini di China, muncul virus flu burung jenis terbaru yang telah menyerang 9 orang. 3 Orang di antaranya tak terselamatkan. Nah, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai flu burung jenis terbaru ini.
Strain atau jenis terbaru virus flu burung ini oleh peneliti disebut dengan virus H7N9. Sampai sejauh ini, virus tersebut sudah merenggut korban jiwa sebanyak 3 orang di China, yaitu 2 orang di Shanghai dan 1 orang provinsi Zhejiang.
Seperti dilansir Live Science, Kamis (4/4/2013), berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dari virus baru tersebut:
1. Virus H7N9 belum pernah menyerang manusia sebelumnya
Strain virus H7N9 memang diketahui banyak ditemukan pada unggas ataupun burung, namun awalnya tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Sebagian besar strain virus flu burung memang tidak menginfeksi manusia.
Meskipun demikian, ada pengecualian untuk virus flu burung H5N1 yang telah membuat lebih dari 600 penyakit pada manusia di 15 negara sejak tahun 2003.
2. Virus dengan strain serupa bisa menginfeksi manusia
Dalam laporan yang dimuat Journal of Virology, strain dari keluarga virus flu H7 telah menyebabkan lebih dari 100 kasus infeksi pada manusia selama 10 tahun terakhir. Misalnya strain virus H7N7 yang pernah menjadi wabah pada tahun 2003 di Belanda dan menginfeksi 89 serta merenggut 1 korban jiwa.
"Huruf 'H' dan 'N' dalam nama virus mengacu pada protein pada permukaan virus yang disebut hemagglutinin dan neuraminidase. Ada 16 jenis hemagglutinin dan 9 jenis neuraminidase yang bisa muncul dalam berbagai kombinasi," kata Dr Richard Webby, pakar dan peneliti flu burung di Rumah Sakit Penelitian Anak St Jude Hospital.
3. Gejala orang yang terinfeksi virus flu H7
Menurut WHO, ketiga korban meninggal akibat infeksi flu burung jenis terbaru di China mengalami infeksi saluran pernapasan yang berlanjut pada pneumonia dan gangguan pernapasan. Kebanyakan infeksi virus flu H7 bisa terlihat dari munculnya konjungtivitis atau infeksi mata yang tidak menular antara manusia.
4. Benarkah virus H7N9 bisa menular antar manusia?
Menurut penjelasan WHO, sampai saat ini, belum ada bukti bahwa strain H7N9 baru ini bisa menular di antara manusia. Pada kasus yang terjadi di China, tampaknya kasus-kasusnya tidak berhubungan. Orang-orang yang dekat dan pernah melakukan kontak dengan korban juga tidak terinfeksi. Namun WHO masih terus berupaya mengungkap kepastiannya.
"Virus ini memiliki penanda genetik yang diperkirakan bisa menginfeksi manusia. Tapi bisa jadi penanda ini hanya muncul ketika virus sudah menginfeksi mansuia. Jika virus dalam populasi hewan juga memiliki penanda ini, harusnya kasus yang menyerang manusia bisa lebih banyak lagi," kata Webby.
5. Cara penyebaran virus H7N9
Peneliti menduga kuat bahwa H7N9 memiliki populasi sumber. Namun apakah populasi tersebut adalah burung atau organisme lain, masih harus dilteliti lebih jauh. Ada banyak hewan yang diduga bisa terinfeksi, namun hanya sebagian kecil kasus di mana virus H7N9 melompat ke manusia.
6. Upaya pejabat kesehatan
"Selain mencoba untuk mengidentifikasi sumber virus, pejabat kesehatan akan mencari lebih banyak kasus. Kasus-kasus yang baru diteliti sekarang agaknya masih di ujung ekstrim dari spektrum dalam keparahan gejala. Bisa jadi masih ada banyak orang yang terinfeksi namun tidak begitu parah," kata Webby.
(pah/vit)